Operasi caesar adalah prosedur medis yang digunakan untuk melahirkan bayi secara operasi. Meskipun prosedur ini aman, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi pasca operasi caesar. Efek samping ini dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan ibu dan janin. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pasca operasi caesar.
1. Rasa Nyeri. Salah satu efek samping yang paling umum dari operasi caesar adalah rasa nyeri. Ibu yang baru melahirkan melalui operasi caesar mungkin merasakan nyeri di daerah perut atau punggung. Nyeri ini dapat berkurang dengan pengobatan yang tepat.
2. Infeksi Serius. Infeksi juga merupakan efek samping yang mungkin terjadi pasca operasi caesar. Infeksi ini dapat menyebabkan demam, nyeri, dan bengkak. Jika tidak diobati dengan benar, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
3. Tidak Bisa Langsung Bersama Si Kecil. Setelah operasi caesar, ibu tidak dapat langsung bersama bayinya. Hal ini disebabkan karena ibu harus menjalani pemulihan dan mengikuti beberapa prosedur medis.
4. Bekas Luka. Operasi caesar juga dapat menyebabkan bekas luka di daerah perut. Bekas luka ini dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri saat ibu bergerak.
5. Istirahat Total yang Memakan Waktu. Ibu yang baru melahirkan melalui operasi caesar harus menjalani istirahat total. Istirahat ini dapat memakan waktu hingga beberapa minggu.
6. Terjadi Hernia. Operasi caesar juga dapat menyebabkan hernia. Hernia ini dapat menyebabkan nyeri di daerah perut atau punggung.
7. Masalah dengan Plasenta. Operasi caesar juga dapat menyebabkan masalah dengan plasenta. Masalah ini dapat menyebabkan perdarahan atau infeksi.
8. Timbul Jaringan Parut. Operasi caesar juga dapat menyebabkan jaringan parut di daerah perut. Jaringan parut ini dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri saat ibu bergerak.
Operasi caesar merupakan prosedur medis yang aman. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi pasca operasi caesar. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memahami efek samping ini dan mengikuti petunjuk dokter untuk mengurangi risiko komplikasi.