Pada 4 Desember 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa ikan laut yang berpindah dari laut ke daratan adalah pertanda sesuatu. Fenomena ini telah terjadi di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir, dan BMKG menyatakan bahwa fenomena ini bukan pertanda akan terjadi gempa atau tsunami.
Penelitian yang telah dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh perbedaan kadar oksigen dari laut yang lebih tengah ke pesisir atau garis pantai. Di laut tengah, kadar oksigen lebih rendah daripada di pesisir atau garis pantai. Hal ini membuat ikan laut berpindah dari laut tengah ke pesisir atau garis pantai.
Fenomena ini telah terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak ikan laut yang berpindah dari laut ke daratan di sepanjang pantai Indonesia. Hal ini membuat para ahli menyimpulkan bahwa fenomena ini bukanlah pertanda akan terjadi gempa atau tsunami.
Namun, meskipun fenomena ini bukanlah pertanda akan terjadi gempa atau tsunami, ikan laut yang berpindah dari laut ke daratan masih merupakan hal yang perlu diwaspadai. Hal ini karena ikan laut yang berpindah dari laut ke daratan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Oleh karena itu, penting untuk memantau fenomena ini secara teratur.
Kesimpulannya, fenomena ikan laut yang berpindah dari laut ke daratan adalah pertanda sesuatu. BMKG menegaskan bahwa fenomena ini bukanlah pertanda akan terjadi gempa atau tsunami. Lewat penelitian yang telah dilakukan sejauh ini, BMKG mengatakan bahwa fenomena ini disebabkan oleh perbedaan kadar oksigen dari laut yang lebih tengah ke pesisir atau garis pantai. Meskipun fenomena ini bukanlah pertanda akan terjadi gempa atau tsunami, ikan laut yang berpindah dari laut ke daratan masih merupakan hal yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penting untuk memantau fenomena ini secara teratur.
