Ya, ikan nila ini dianggap hama karena ketika ditebar ke dalam sungai dan danau, ikan ini akan memakan banyak tumbuhan air dan menggantikan posisi ikan pribumi Indonesia. Hal ini telah menyebabkan banyak kerusakan ekosistem di seluruh Indonesia.
Ikan nila adalah ikan yang berasal dari Afrika, dan telah diperkenalkan ke Indonesia sejak tahun 1970-an. Ikan ini dibawa ke Indonesia untuk tujuan budidaya, karena ikan ini dapat tumbuh dengan cepat dan mudah diperoleh. Ikan ini juga dapat dibudidayakan di kolam-kolam yang terkontrol.
Namun, ikan nila ini juga dapat berkembang biak dengan cepat di sungai dan danau di Indonesia. Ikan ini akan memakan banyak tumbuhan air, seperti alga, dan menggantikan posisi ikan pribumi Indonesia. Hal ini telah menyebabkan banyak kerusakan ekosistem di seluruh Indonesia.
Selain itu, ikan nila juga dapat menyebabkan penyakit pada ikan pribumi Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh ikan nila. Parasit ini dapat menyebabkan ikan pribumi Indonesia menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit lainnya.
Karena alasan-alasan di atas, ikan nila ini dianggap sebagai hama di Indonesia. Ikan ini telah menyebabkan kerusakan ekosistem dan penyakit pada ikan pribumi Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tepat untuk menangani masalah ini.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah ini adalah dengan melakukan pemantauan terhadap jumlah ikan nila di sungai dan danau. Jika jumlah ikan nila ini terlalu tinggi, maka ikan ini harus dikeluarkan dari habitatnya. Selain itu, juga perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya ikan nila ini.
Dengan tindakan-tindakan ini, diharapkan ikan nila ini dapat dikendalikan dan tidak menyebabkan kerusakan ekosistem di Indonesia. 04.09.2015.